Selasa, 25 Oktober 2011

Followership




1.   Latar Belakang Followership
Banyak orang menekankan pentingnya leadership dalam berorganisasi. Padahal ada aspek lain yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan dalam berorganisasi, yaitu followership. Setiap anggota organisasi haruslah memiliki followership agar organisasi berjalan dengan baik. Follower dalam organisasi juga dapat dikelompokkan berdasarkan pola pikir kritis dan tingkat kemandirian mereka.
Menurut Lussier dan Achua (2004), ada beberapa sikap yang harus dibangun untuk menjadi seorang pengikut yang baik. Sikap-sikap itu yaitu:
ü  memberikan dukungan kepada pemimpin,
ü  memiliki inisiatif tinggi,
ü  mencari dan menerima umpan baik dari pemimpin ,
ü  melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diterima,
ü  memperlihatkan apresiasi,
ü  selalu menyampaikan apa yang dikerjakan pada pemimpin,
ü  sabar atas sikap buruk pemimpin.

2.   Pengelompokan Follower
Follower dalam organisasi dikelompokkan menjadi :
1.    Alienated follower : Pengikut seperti ini bisa jadi efektif,namun pernah mengalami pengalaman buruk,seperti misalnya janji atasan yang tak dipenuhi, Merekab memiliki kemampuan byang baik,namun lebih focus pada kekurangan organisasi dan kekurangan orang lain (Grumpy fellow)
2.    Conformist follower : Tipe ini secara aktif berpartisipasi dalam organisasi tapi kurang menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam melakukan tugas/pekerjaan. Biasanya semua tugas akan ia lakukan,apapun sifat tugas tersebut
3.    Pragmatic survivor : memiliki perpaduan empat kualitasyang lain,tergantung tipe mana yang cocok untuk situasi tertentu. Tipe ini akan menggunakan jenis tipe yang sesuia dengan situasi yang dihadapi sehingga menguntungkan posisinya dan memenimalkan resiko.
4.    Passive follower : tipe inbi menunjukkann inisiatif maupun tanggung jawab,tipe ini merupakan hasil dari kepemimpinan yang mendorong perilaku pasif : yaitu  pemimpin yang terlalu mengontrol dan senang menghukum kesalahan
5.    Effective follower : tipe ini akan bertindak sama terhadap siapapun,apapun posisi orang yang sedang dihadapi,ia tidak menghindari resiko maupun konflik dengan orang lain,bahkan dengan pemimpinnya,demi melayani pemimpinnya

Sumber : Makalah OCB karya Muhammad Bayu Saputra FE UII

Senin, 24 Oktober 2011

Kerjasama Tim (teamwork)





1.   Pengertian Teamwork
Kerja Tim atau  kita kenal dengan sebutan teamwork sangat penting dalam hidup kita terutama dalam suatu tugas/proyek dalam suatu kelompok untuk mendapatkan hasil yang memuaskan
Manfaat dari teamwork :
1.    Hasil optimal
2.    Meningkatkan kreatifitas
3.    Hasil lebih baik
4.    Hubungan interpersonal lebih baik
5.    Kemungkinan sukses lebih besar
6.    Jejaring(networking)

2.   Teamwork
Karakteristik tim yang sukses
v  Tujuan yang jelas
v  Rencana untuk mencapai tujuan
v  Komitmen dalam mencapai tujuan
v  Keputusan berdasar konsensus
v  Ketrampilan interpersonal yang efektif
v  Peran yang jelas
v  Fokus pada pencapaian prestasi
v  Dukungan diantara anggota
v  Perbedaan anggota tim

Karakteristik kerjasama tim yang solid
Ada beberapa karakteristik yang yang harus menyertai sebuah tim agar selalu berkarya dalam kekompakan dan keterpaduan yang solid sehingga dapat mencapai sukses:
- Memiliki tujuan yang sama
- Memiliki komitmen yang sama terhadap hal-hal kecil
- Selalu memantau kemajuan
- Saling tergantung dan percaya
- Bahasa yang umum
- Setiap personil tahu peran masing-masing dan bagaimana menjalankan peran itu
- Setiap orang bermain
- Berbagi keberhasilan


Di dalam sebuah tim yang ideal memiliki:
- Seorang ketua
- Seorang pembentuk
- Seorang pemikir
- Seorang pengevaluasi hasil monitoring
- Seorang penyelidik sumberdaya
- Seorang pekerja
- Seorang pekerja tim
- Seorang penyelaras akhir

3.   Tujuan Tim
Ø  Tim dibangun dengan tujuan untuk membantu kelompok fungsional menjadi lebih efektif. Karena rasa individualisme dan persaingan atar pribadi relatif tajam dalam organisasi, maka tidak semua kelompok kerja dapat dikategorikan ke dalam suatu tim. Lima atau enam orang yang sedang menyelesaikan suatu proyek belum menjamin bahwa mereka bisa bekerjasama dalam mencapai tujuan. Secara spesifik, membangun sebuah tim artinya harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas.
Ø  Semangat : Muncul karena masing-masing anggota percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Makin tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya, makin besar pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik
Ø  Saling percaya : Rasa saling percaya antar sesama anggota merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim, agar tim mampu bekerja secara
Ø  Kedekatan : Kedekatan antar anggota merupakan perasaan yang mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu kelompok yang kohesif adalah kelompok yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Umumnya kelompok yang kohesif akan lebih produktif.
Ø  Komunikasi : Agar tim bisa berfungsi dengan baik, semua anggota harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu sama lain, memecahkan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi masalah. “Poor communication means no team”
Ø  Produktivitas : Tim seyogianya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui saling berbagi sumber daya, ketrampilan, pengetahuan, kepemimpinan, maka tim berpotensi sangat lebih efektif daripada perorangan. 


Sumber : Tugas Makalah OCB karya Muhammad Bayu Saputra FE UII

Perkenalan :)

halo...
Perkenalkan namaku bayu,,,

hmm aku bikin blog ini cuma pengen nulis inspirasi2 dan unek2 yang ada di otakku, kadang sering ada banyak hal yang ingin ku tulis tapi belum ada wadahnya untuk menampungnya, kalo cuma menulis tangan rasanya tulisanku kurang begitu enak dibaca...hhe makanya aku memutuskan untuk bikin blog ini. mohon kritik dan sarannya yah untuk membangun blog ini supaya lebih baik lagi :)